dulu. . .
ia datang, dan menetap di lubuk hati
ia diam, dan menunggu disambut oleh yang didamba
ia malu, dan mengintip apa yang kan terjadi
ia tak peduli apa kata si munafik
ia tak peduli dengan hal yang memuakkan
ia tak peduli betapa sakit yang dirasa demi yang didamba
sekarang. . .
ia menangis
ia murung
ia menjerit
ia bingung
ia lelah
ia takut
bahagia nya telah pergi
hidup pun hampa kembali
tiada kata yang terucap saat perpisahan terjadi
semua nya berantakan
tapi, semua nya telah terjadi
dan semua nya tinggal kenangan
sakit !
ia datang, dan menetap di lubuk hati
ia diam, dan menunggu disambut oleh yang didamba
ia malu, dan mengintip apa yang kan terjadi
ia tak peduli apa kata si munafik
ia tak peduli dengan hal yang memuakkan
ia tak peduli betapa sakit yang dirasa demi yang didamba
sekarang. . .
ia menangis
ia murung
ia menjerit
ia bingung
ia lelah
ia takut
bahagia nya telah pergi
hidup pun hampa kembali
tiada kata yang terucap saat perpisahan terjadi
semua nya berantakan
tapi, semua nya telah terjadi
dan semua nya tinggal kenangan
sakit !
menyakitkan !
bahkan, terlalu menyakitkan !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar