Jumat, 29 April 2011

cintamu yang dulu untukku .



kau katakan kau cinta
kau nyatakan kau sayang
lengkungan manis tampak di bibir merahmu
mata yang bening, isyarat ketulusan

ganggammu masih terasa, begitu erat
dekapmu, rangkulmu, belaimu, tak pernah bosan tuk jadi bayang
pelukmu yang dulu nyata, kini hanya asa

ketika bayang menghampirimu
lama-kelamaan menjadi nyata
yang kini ada dihadapmu
gadis cantik seelok cleopatra
gadis harum seharum taman surga
gadis yang tak mungkin seorangpun menolak kehadirannya

ketika itu aku yang sebenarnya memilikimu
harus tergeserkan
aku yang tak secantik dia
aku yang tak seharum dia
aku si buruk rupa

kala cintamu masih untukku
kehangatan begitu terasa
cinta, kasih, bahagia, canda
semua itu nyata
tapi hanya untuk saat itu

ketika yang kedua sudah turun
ketika ada ratu baru di hatimu
semua itu hilang seketika

senyummu tinggal kenangan di pigura
tertutup debu dan memudar
pelukmu menyisakan kerinduan yang mendalam
cium mu, akh, hanya angan-angan
karena kamu, tak nyata untukku

tuhan berkata lain
mungkin aku tak seelok dia
untuk jadi pendampingmu
dan aku harus mundur
aku harus tau
bahwa sang pangeran tak pantas untuk upik abu

percayaku padamu .



sudah sekian lama berhubungan
sudah tak terhingga waktu untuk menjalin kasih
sudah tak terhitung canda dan tawa

kemesraan yang telah terlewati
kehangatan yang dirasakan setiap hari
belai sayang yang kamu beri
oh, ku ucapkan terimakasih

aku percaya padamu, sepenuhnya
kamu belahan jiwaku, aku percaya
kamu jodohku, aku percaya
kamu mempelaiku, aku percaya
bahkan...
ketika kamu mengkhianati kepercayaanku
aku pun percaya

sayang, kamu tau?
saat itu hatiku bagai dihujam belati
ditusuk ribuan paku tajam
dilempari batu yang runcing
sakit! perih!

saat itu kamu memilih dia
dan lagi-lagi, aku percaya
karena itu nyata
mesramu kini telah untuknya
aku hanya bisa memandang kalian
dari keterpurukanku

sampai kini
setelah kau semakin dekat dengannya
aku masih saja percaya padamu
hari bahagiamu, tinggal menghitung jari
begitu pula, dengan ajalku

ketika kamu katakan di depanku dan orang banyak
bahwa kamu cinta dia
aku percaya karena aku mendengar
ketika kamu masukan cincin permata ke jari manisnya
aku percaya karena aku melihat
ketika kamu membelai mesra pipinya
aku pun percaya
karena saat itu, kamu juga merobek jantungku
dengan kejamnya

ketika aku dibaringkan di dalam pusara merah
aku percaya
karena disitu ada kamu
ketika gundukan tanah menutupi jasadku
aku percaya
karena aku melihatmu dan jasadku dari atas langit
dan ketika semua orang meninggalkan aku dalam sepi
aku melihatmu, sedang menatap makamku tanpa geming
ketika itu, aku pun percaya
bahwa aku telah meninggalkan dunia
untuk membiarkan kamu bahagia bersama mempelaimu
aku percaya