aku disini , sendiri . sepi , itu sahabatku . selalu saja aku termenung dalam diam . terkurung dalam rumahku sindiri , tepatnya dalam kamarku , sangat membuatku penat . bosan ! fikiranku sudah terlalu sesak untuk membayangkan dunia luar sana , yang memang tidak ku ketahui . akh ! sudahlah ! tak usah aku banyak berharap . bisa bertahan hidup pun aku sudah sangat bersyukur . kamar ini , sudah menjadi istana bagiku . istana hitam , yang kelam , penuh dengan luka batin , penuh dengan dusta , dan penuh dengan rasa ingin tahu .
nama ? bagaimana dengan namaku ? akh ! itu tidak penting . aku sendiri tidak tau suapa nama ku . aku hanya tau , keluargaku memanggilku 'ai' . aku tidak tau apa artinya 'ai' . dan mungkin takkan pernah tau . bicara tentang keluarga , aku tidak tau siapa mereka . aku juga tidak mengenal mereka . yang aku tau , mereka itu ada . dan aku yakin itu . ah , iya ! aku ingat ! terakhir aku melihat sosok keluargaku , saat aku beumur 4 tahun .
malam itu , terakhir aku melihat wajah mereka , rupa mereka . disana , aku melihat sosok ibu , ayah , kakak , dan abangku . (sesaat senyum melintas di wajahku , tapi , air mata segera menyusulnya ) . malam itu , suasana di ruangan besar rumahku dingin sekali . di tambah lagi dengan perdebatan dingin yang sedang berlangsung di keluargaku . ayah , ibu , kakak , dan abang saling mengeluarkan pendapat dengan nada suara yang agak keras . lain dari biasanya . saat itu aku takut dan bingung karena aku belum mengerti apa yang terjadi , aku pun menangis . aku ingat , saat itu ibu langsung menggendong dan membelai lembut rambutku , ibu juga mengecup keningku . aku masih ingit juga apa yang ibu katakan . "tenang ya , sayang . jangan menangis lagi ." itu yang ibu ucapkan . sayang , itu malam terakhir aku melihat mereka , mengenal mereka . sampai kini , aku terus berada di dalam kamar yang memuakkan bagiku !
jujur , aku marah pada keluargaku . aku bingung , kenapa aku tidak boleh keluar dari lingkaran hitam ini ??? sedangkan kakak dan abangku hidup bebas di luar sana . mereka tidak terpenjara seperti aku . oh ibu , ayah . aku kini sudah besar . aku sudah tumbuh menjadi seorang gadis . aku rasa , aku berhak tau mengapa ini terjadi padaku ! kalau dilihat secara kasat mata , aku tumbuh menjadi gadis yang normal . aku juga bisa dibilang cantik . tapi , mengapa kalian tega mengurungku dalam lingkup lingkaran yang kecil dan hitam ini ?? apa salah ku , yah ? apa salah ku , bu ? tetap tidak ada jawaban dari berjuta pertanyaan ku . dan mungkin tak kan pernah ku dengar jawabannya .
tapi , aku masih tetap bersyukur . karena rasa peduli keluargaku , masih tampak . buktinya , keperluanku selalu terpenuhi . makan , cukup . minum , cukup . pakaian , mukena , sampai kebutuhan perempuan yang biasa di miliki perempuan juga terpenuhi . aku selalu di berikan buku-buku , jadi , pembelajaran ku tidak terhalang . aku juga masih bisa shalat , dan mengaji . aku mau apa saja , aku tinggal minta . aku tinggal bicara seperti layaknya manusia biasa . hanya saja , ada penghalang saat ku berkomunikasi . yaitu pintu kamarku yang berwarna coklat tua dan tinggi . ya , aku hanya bisa bicara dari dalam kamar . akh , sedih nya ! aku bisa merasakan keluargaku sayang padaku , karena aku juga menyayangi mereka walau aku sangat marah pada mereka . tapi , mengapa mereka tega mengurungku bertahun-tahun dalam kamar ini ?
aku hanya bisa menangis tak berdaya , terdiam dalam sepi , menunggu tanpa kepastian . aku selalu berdoa , agar Tuhan memberiku kesempatan untuk mengetahui ada apa di balik semua ini sebelum ajal menjemputku . itu doaku . itu harapanku .
suatu malam , aku berdiri menatap cermin besar dikamar ku . ku lihat , sekujur tubuh ku pucat pasi . aku merasakan udara yang sangat dingin . pusing , mual , dan rasa sakit di seluruh bagian tubuhku , itu yang kurasakan . tiba-tiba , sakit di kepalaku begitu hebat . pandanganku kabur , tubuhku mulai tidak seimbang . tak ayal , aku jatuh pingsan . aku jatuh dengan suara yang keras , sehingga membuat keluargaku segera masuk ke kamarku .
"ai , kenapa ?" "kamu kenapa , ai ?" "bangun , ai !" "ayah , cepat panggil dokter !" . teriakan-teriakan itu yang ku dengar dari kamarku . kini , tubuh ku terasa lebih ringan , seakan beban hidup ku itu telah musnah . seakan , luka ku sudah terobati . sekarang , aku juga bisa melihat apa yang ada di luar kamarku . rumah ku besar , luas , megah . perabotannya juga cantik-cantik . ku fikir , harganya akan sangat mahal . tapi , mengapa aku baru dapat melihatnya sekarang ? aku pun ingin kembali ke kamarku , tempatku menjalani hidup . tapi , aku tersentak kaget di depan pntu . aku melihat ragaku , sosok ku , ai , tergeletak di lantai kamar dengan mulut mengeluarkan darah . aku juga melihat ujung kaki ku telah membiru . disana , aku melihat keluargaku paniknya bukan kepaalang . dokter tak lagi memeriksa jasadku , dokter sedang menenangkan hati ayah . ibu menangis , menjerit tak tertahankan . air matanya membanjiri tubuhku . kakak dan abangku saling berpelukan melepas tangis . suasana di kamarku saat itu sangatlah menyedihkan . dan aku baru menyadari , bahwa aku telah mati . aku sedih , karena tak bisa lagi berkomunikasi dengan keluargaku . tapi , ada rasa bahagia juga dalam hatiku , karena aku bisa merasakan kehidupan luar . aku baru mendapatkan hakku , kini .
tibalah waktu jasadku akan di kuburkan . sakitnya bukan main hatiku melihat ibu terus menangis dan menjerit di atas makamku . tanah merah itu , kini telah basah oleh air mata wanita yang dulu mengandungku . sedangkan , aku lihat ayah , kakak , dan abangku berdiri termenung memperhatikan makamku . ahh ! andaikan , aku masih bisa bicara dengan mereka . aku ingin mereka tau , aku sangat menyayangi mereka . dan aku juga ingin , mereka menjawab pertanyaan-pertanyaanku . tapi itu tidak mungkin terjadi .
malam harinya , aku , ai , datang ke rumahku sendiri . pengajian , yasinan , tahlilan itu yang terbayang dalam fikiranku . ingin rasanya aku menghadiri yasinan atas meninggalnya diriku sendiri . tapi , apa lah yang ku dapatkan . aku tidak melihat satu pun orang yang membaca yasin . melihat orang dengan wajah sedih pun tidak ! kemana orang-orang yang tadi menghadiri pemakaman ku ? kemana keluargaku yang tadi menangisi kepergianku ?? kemana ibu ? kemana ayah , kakak , dan abangku ????
astagfirullah !!! inikah yang aku dapatkan ? inikah yang terjadi selama ini di rumahku ? di rumah yang megah , bagus , dan cantik ? rumah yang kubanggakan saat pertama aku melihatnya ? akhh ! tau begini , aku tidak ingin keluar dai kamarku . aku tidak penasaran dengan apa yang ada di luar sana ! ternyata , rumah ku adalah rumah bordil . rumah yang di huni oleh para pezina . rumah yang dipenuhi dengan para manusia yang di murkai Allah .
ohh . betapa malunya aku saat mengetahui akan hal ini . betapa marah nya aku pada keluargaku . mereka memberikanku buku-buku pelajaran , buku-buku cerita , buku-buku agama , bahkan mereka memberikanku Al-Quran . tapi , mengapa mereka sendiri melakukan hal yang seperti ini ??? ya , Tuhan .
cukup ! cukup sudah aku melihat semua ini . kini , aku paham dengan apa yang selama ini terjadi padaku . telah cukup juga aku melihat keluargaku . hanya malu yang kini dapat ku bawa kepada Sang Ilahi . "selamat tinggal , ibu , ayah , kakak , dan abang . sungguh , aku sangat menyayangi kalian , tapi , mengapa kalian mengecewakan aku ? hh . maafkan aku . tapi , aku harus pergi . karena aku sudah mempunya rumah yang jauh lebih indah , rumah yang suci , rumah yang bersih , di dunia sana ."
cerita ini dikarang oleh : maudy lila kartika .